Senin, 29 Desember 2014

Bullying

Bullying !
(Opini Masyarakat)

Semua sepakat mengartikan bullying sebagai suatu tindakan yang mengganggu orang lain, bisa secara fisik, verbal, atau emosional. Bullying sering kali terlihat sebagai perilaku pemaksaan atau usaha menyakiti secara fisik ataupun psikologis terhadap seseorang atau kelompok yang lebih ”lemah” oleh seseorang atau sekelompok orang yang mempersepsikan dirinya lebih ”kuat”.

Perbuatan pemaksaan atau menyakiti ini terjadi di dalam sebuah kelompok, misalnya kelompok murid di sekolah. Bisa saja bentuknya adalah tindakan memukul, mendorong, mengejek, mengancam, memalak uang, melecehkan, menjuluki, meneror, memfitnah, menyebarkan desas-desus, mendiskriminasi, dan lain sebagainya. Kini, bullying tidak hanya dapat dilakukan secara tatap muka, tetapi bisa lewat e-mail, chatting, internet yang berisi pesan-pesan yang menyinggung perasaan orang lain.


Bullying adalah penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang, suatu perilaku mengancam, menindas, dan membuat perasaan orang lain tidak nyaman. Tindakan ini dilakukan dalam jangka waktu sekali, berkali-kali, bahkan sering atau menjadi sebuah kebiasaan. Berarti, sebenarnya bullying adalah tindakan kekerasan yang tidak hanya terbatas terjadi di antara para murid di sekolah, siapa pun dan di mana pun dapat mengalami tindakan ini.


Dampak bagi korban 

Korban biasanya akan merasakan berbagai emosi negatif, seperti marah, dendam, tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman, terancam, tetapi tidak berdaya menghadapinya. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat mengembangkan perasaan rendah diri dan tidak berharga. Bahkan, tak jarang ada yang ingin keluar dan pindah ke sekolah lain. Apabila mereka masih bertahan di situ, mereka biasanya terganggu konsentrasi dan prestasi belajarnya atau sering sengaja tidak masuk sekolah. Dampak psikologis yang lebih berat adalah kemungkinan untuk timbulnya masalah pada korban, seperti rasa cemas berlebihan, selalu merasa takut, depresi, dan ingin bunuh diri.

Bahan Berbahaya Pada Snack


Bahaya Makanan RinganArtikel Investigasi)

Makanan ringan merupakan makanan selingan atau camilan. Makanan ini dikonsumsi disela-sela waktu dan bukan merupakan makanan pokok yang harus kita makan setiap hari secara teratur.
Dalam makanan ringan pada umumnya juga ditambahkan bahan-bahan lain misalnya monosodium glutamat (MSG) sebagai penyedap, bahan pengawet, bahan pewarna, bahan pemanis dan juga ditambahkan bahan anti pengempal yang biasanya ditambahkan pada minuman serbuk, dan bumbu snack. Bahan-bahan tersebut bila ditambahkan sesuai takaran yang disarankan tidak menjadi masalah tetapi bila diberikan tidak sesuai aturan, hal tersebut dapat membahayakan kesehatan.
Zat-zat dalam makanan ringan

Monosodium glutamat (MSG)

Monosodium glutamat (MSG) atau biasa disebut vetsin ditambahkan untuk memberikan rasa gurih yang sangat. Dalam hal penambahan MSG di dalam makanan ringan harus sesuai aturan. Menurut hasil penelitian dari lembaga pengawasan makanan di Amerika tahun 1995, batas aman MSG yang dapat dikonsumsi adalah kurang dari 2 gram sedangkan bila melebihi, dapat menyebabkan alergi. Kadar hingga 5 gram akan membahayakan bagi yang menderita asma. Untuk ibu hamil dokter juga menyarankan untuk tidak mengkonsumsi MSG karena dikuatirkan akan mempengaruhi perkembangan janin.

Bahan Pengawet 

Bahan pengawet juga ditambahkan dengan tujuan untuk memperpanjang daya simpan. Begitupun pemanis sintetik yang sering kita jumpai dalam makanan ringan, menimbulkan rasa manis dan dapat mempertajam penerimaan indera perasa terhadap rasa manis. Pemanis buatan yang sering dipakai adalah siklamat dan sakarin. Pemberian siklamat atau sakarin yang berlebihan akan menyebabkan radang tenggorokan. Kandungan ini dapat dirasakan dimana semakin tinggi konsentrasi pemanis bauatan, maka lidah akan terasa pahit dan getir.

Zat Pewarna

Zat Pewarna agar tampak semakin menarik. Karena kita tahu anak-anak akan lebih menyukai makanan ringan yang mempunyai warna yang menarik. Kita perlu curiga terhadap snack yang berwarna mencolok kemungkinan bisa saja snack tersebut diberi pewarna tekstil misalnya Rhodamine B untuk memberikan warna merah atau Methanil Yellow untuk memberikan warna kuning. Pemberian warna dengan pewarna tekstil sangat berbahaya bagi tubuh karena mengandung residu logam berat yang dapat mengakibatkan diare, alergi, bahkan kanker sampai rusaknya ginjal. Adanya pewarna terkstil pada makanan dicirikan dengan timbulnya rasa pahit dan bila menempel di tangan hanya dapat hilang bila dicuci dengan sabun.

Bahaya Makanan Ringan

Bahaya makanan ringan ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :

Tingginya kadar garam

Tingginya kadar gula

Tingginya lemak

Rendah serat

Mengandung bahan pengawet

Mengkonsumsi makanan ringan memang tidak ada salahnya.
Tetapi dalam memilih makanan ringan kita juga harus teliti dan berhati-hati. Semoga bermanfaat.

Referensi : http://natureherballife.blogspot.com/2012/03/bahaya-makanan-ringan.html

Kemah Yuk !

Kiat-kiat Berkemah
(Artikel Representatif)

Kali ini saya ingin mengajak anda berkemah, tapi tunggu dulu, berkemah tidak semudah yang anda bayangkan.
Ada beberapa hal yang perlu juga anda perhatikan, memang terlihat sepele, tapi PENTING !
Mari kita teliti bersama.
Yang pertama mulai dari tahap Persiapan.

Persiapan.

Sebelum kita berangkat menuju tujuan kemah, kita harus mempersiapkan segala sesuatunya.

Mulai dari tempat atau tujuan kemana kita akan berkemah, ditempat yang seperti apa dan apa-apa saja yang mesti dipersiapkan dan perhatikan itu berbeda-beda tergantung dari tempat tujuan kita.

Demikian juga dengan mempersiapkan waktu, kapan kita akan berangkat, dan akan memakan waktu berapa lama jika kita berkemah di suatu tempat.

Selain tempat dan waktu, satu hal yang lagi yang sangat penting dalam tahap persiapan ini, yakni BIAYA. Berapakah yang harus kita butuhkan dan yang akan kita keluarkan selama kegiatan berkemah tersebut, mulai dari berangkat hingga kembali ke rumah masing-masing.

Peralatan juga sangat dibutuhkan dan harus di rencanakan dengan matang untuk bertahan hidup di alam. Bawalah barang-barang yang sekiranya sangat diperlukan, jangan sampai menambah beban barang bawaan anda.

Sebelum kita melakukan kegiatan ini, perlu adanya pemberitahuan atau laporan baik itu kepada penanggung jawab tempat tujuan kita, maupun keluarga kita sendiri, khususnya orang tua.

Setelah itu perlu dibentuknya panitia-panitia, agar segala sesuatu yang nanti dibutuhkan, tertata dengan benar dan teratur oleh orang yang tepat.

Diperlukannya susunan acara, agar kegiatan perkemahan tersusun dan terencana lebih jelas dan terdapat beberapa planning jika situasi dan kondisi berubah.

Siapkan kembali fisik dan mental anda sebelum berangkat, jangan lupa berdoa untuk berlindung dari segala hal yang tidak diinginkan.

Setelah tahap persiapan telah matang, tinggal pelaksanaannya.


Pelaksanaan.

Kegiatan hendaknya sesuai rencana, dilaksanakan menurut perkembangan keadaan dan diusahakan adanya acara pengganti atau tambahan, serta faktor pengamanan dan keselamatan peserta harus diperhatikan.

Penyelesaian.

Pembongkaran tenda-tenda, kebersihan lingkungan dan pengecekan barang harus dilaksanakan secara tertib.


Ada beberapa ilmu tambahan yang perlu diperhatikan demi keamanan dan kenyaman kita dalam berkemah.



Syarat-syarat memilih tempat berkemah adalah :

a. Tanahnya rata atau sedikit miring berumput.

b. Ada pohon pelindung.

c. Ada saluran pengeringan pembuangan air.

d. Dekat sumber air.

e. Terjamin keamanannya, terutama ancaman dari binatang buas, melata/ berbisa.

f. Tidak terlalu dekat dengan kampung dan jalan raya.

g. Tidak terlalu jauh dari pasar, pos kesehatan, pos keamanan.

h. Hindari angin masuk ke dalam tenda, dengan cara didirikan tenda membujur menurut mata angin.



Sumber : http://www.pramukanet.org/index.php?option=com_content&task=view&id=68&Itemid=54#.VKGi314AGA

Semak Daun



Semak Daun adalah pulau yang terdapat digugusan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pulau ini berjarak 3 jam dari Muara Karang Jakarta Utara dengan menggunakan kapal Ferry pengangkut wisatawan. Kapal ini beroperasi dua kali seminggu, dan dalam satu hari beroperasi hanya menyeberang pukul 07.00 WIB bertujuan ke Pulau Pramuka. Lalu kami melanjutkan perjalanan dari Pulau Pramuka menuju Pulau Semak Daun dengan menggunakan kapal motor.



Pulau Semak Daun terbilang pulau yang cukup kecil, yang hanya terdapat rumah life-guard. Disana tidak ada penginapan, pulau tersebut hanya untuk berkemah.
Kami pun mendirikan tenda disana.
Fasilitas di pulau tersebut terdapat kamar mandi umum dan warung yang menjual berbagai keperluan seperti Air bersih serta berbagai minuman dan snack.

Air lautnya jernih, pasirnya pun bersih dan tidak gatal.
Ombaknya pun sangat tenang, suasananya damai dan tidak gaduh.
Terdapat pohon-pohon mangrove dan berbagai macam jenis ikan dapat anda temui di pulau ini.

Sangatlah menyenangkan berlibur di Semak Daun, Kami sarankan untuk berkunjung ke Semak Daun jika anda ingin keluar sebentar dari kesibukan anda di Kota.

Jika anda berekreasi ke Kepulauan Seribu, jangan lupa singgah di pulau kecil nan indah dan damai ini.

Kamis, 16 Oktober 2014

The History Of Disneyland



DisneyLand
The History Of DisneyLand







The founder of DisneyLand is Walt Disney. He was inspired when he was visiting an amusement park named Griffith Park in Los Angeles with his daughters, Diane and Sharon. He wanted to make a place where adults and children could have fun together. He was influenced by some another amusement park such as World’s Columbian Exposition of 1893 in Chicago (his father worked at the Exposition, Midway Plaisance, Benton Harbor,  Eden Springs park. The draft of Disneyland was sent to Dick Kelsey (studio production designer) on August 31, 1948 known as “Mickey Mouse Park”.  
The initial concept, the Mickey Mouse Park, started with an 8-acre (3.2 ha) plot across Riverside Drive. He started to visit other parks for inspiration and ideas, including Tivoli Gardens in Denmark, Eftelinga in the Netherlands and Greenfield Village, Playland, and Children's Fairyland in the United States.

Difficulties in gaining funding prompted Disney to investigate new methods of fundraising, deciding to create a show named Disneyland. It was broadcast on then-fledgling ABC. In return, the network agreed to help finance the park. For its first five years of operation, Disneyland was owned by Disneyland, Inc., which was jointly owned by Walt Disney Productions, Walt Disney, Western Publishing and ABC. By 1960, Walt Disney Productions bought out all other shares, a partnership which would eventually lead to the Walt Disney Corporation's acquisition of ABC in the mid-1990s. In 1952, the proposed project had been called Disneylandia, but Disney followed ABC's advice and changed it to Disneyland two years later, when excavation of the site began. Construction began on July 16, 1954 and cost $17 million to complete. The park was opened one year and one day later.

Disneyland was dedicated at an "International Press Preview" event held on Sunday, July 17, 1955, which was only open to invited guests and the media. The following day, it opened to the public, featuring twenty attractions. The Special Sunday events, including the dedication, were televised nationwide and anchored by three of Walt Disney's friends from Hollywood: Art Linkletter, Bob Cummings, and Ronald Reagan. ABC broadcast the event live, during which many guests tripped over the television camera cables.

When Disney started to read the plaque for Tomorrowland, he read partway then stopped when a technician off-camera said something to him, and after realizing he was on-air, said, "I thought I got a signal", and began the dedication from the start.

The first person to buy a ticket and enter the park was David MacPherson with ticket number 2, as Roy O. Disney arranged to pre-purchase ticket number 1 from Curtis Lineberry, the manager of admissions. However, an official picture of Walt Disney and two children, Christine Vess Watkins (age 5) and Michael Schwartner (7), inaccurately identifies them as the first two guests of Disneyland. Both received lifetime passes to Disneyland that day, and MacPherson was awarded one shortly thereafter, which was later expanded to every single Disney-owned park in the world. Approximately 50,000 guests attended the Monday opening day.
In 1990s, iniciated to expand the one-park and one hotel property. The Disneyland Park, known as part of the Disneyland Resort. At this time, the property saw the addition of the Disney California Adventure theme park, a shopping, dining and entertainment complex named Downtown Disney, a remodeled Disneyland Hotel, the construction of Disney's Grand Californian Hotel & Spa, and the acquisition and re-branding of the Pan Pacific Hotel as Disney's Paradise Pier Hotel. At this time, the park was renamed as Disneyland Park to distinguish it from the larger complex under construction. Because the existing parking lot (south of Disneyland) was built upon by these projects, the six-level, 10,250-space Mickey and Friends parking structure was constructed in the northwest corner. At the time of its completion in 2000, it was the largest parking structure in the United States.


The park's management team during the mid-1990s was a source of controversy among fans and employees. In an effort to boost profits, various changes were begun by then-executives Cynthia Harriss and Paul Pressler. With the retail background of Harriss and Pressler, Disneyland's focus gradually shifted from attractions to merchandising. Outside consultants McKinsey & Company were brought in to help streamline operations, resulting in many changes and cutbacks. After nearly a decade of deferred maintenance, the original park was showing signs of neglect. Fans of the park decried the perceived decline in customer value and park quality and rallied for the dismissal of the management team.

Matt Ouimet, the former president of the Disney Cruise Line, was promoted to assume leadership of the Disneyland Resort in late 2003. Shortly afterward, he selected Greg Emmer as Senior Vice President of Operations. Emmer is a long-time Disney cast member who had worked at Disneyland in his youth prior to moving to Florida and held multiple executive leadership positions at the Walt Disney World Resort. Much like Walt Disney, Ouimet and Emmer could often be seen walking the park during business hours with members of their respective staff, wearing cast member name badges, standing in line for attractions, and welcoming guests' comments. In July 2006, Matt Ouimet left The Walt Disney Company to become president of Starwood Hotels & Resorts Worldwide.
The "Happiest Homecoming on Earth" was an eighteen-month-long celebration (held through 2005 and 2006) of the fiftieth anniversary of the Disneyland Park, also celebrating Disneyland's milestone throughout Disney parks worldwide. In 2004, the park underwent major renovations in preparation, restoring many classic attractions, notably Space Mountain, Jungle Cruise, the Haunted Mansion, Pirates of the Caribbean, and Walt Disney's Enchanted Tiki Room. Attractions that had been in the park on opening day had one ride vehicle painted gold, and the park was decorated with fifty Golden Mickey Ears. The celebration started on May 5, 2005 and ended on September 30, 2006, and was followed by the "Year of a Million Dreams" celebration, lasting twenty-seven months and ending on December 31, 2008.
Beginning on January 1, 2010, Disney Parks hosted the Give a Day, Get a Disney Day volunteer program, in which Disney encouraged people to volunteer with a participating charity and receive a free Disney Day at either a Disneyland Resort or Walt Disney World park. On March 9, 2010, Disney announced that it had reached its goal of one million volunteers and ended the promotion to anyone who had not yet registered and signed up for a specific volunteer situation.




Reference:
www.justdisney.com/disneyland/history.html